Perasaan Rasa
6/21/2021 12:00:00 amhai semua! annyeonghaseyo dhila imnida 💜
hari ini tiba-tiba ada ide nulis dan pengen posting di blog. postingan ini pertama kali ditulis 28 Mei 2021. aku nggak tau akan mempublishnya kapan. yang jelas nggak di tanggal yang aku tulis di atas hehe. alhamdulillah hari ini aku bersyukur sekali dengan segala yang terjadi dalam hidupku, kalian gimana? semoga selalu bahagia yaa 😄
kalopun hari ini jadi hari yang menyedihkan, tidak apa-apa. semua akan baik-baik saja insyaa Allah. semua hanya sementara. aku yakin kebahagiaan akan datang dan kesedihan akan segera berakhir. aamiin. sabar dulu yaa. terima kasih sudah berjuang dan bertahan sampai detik ini 😉
beberapa bulan ini, aku merasakan hal yang tidak biasa.
setelah sekian lama akhirnya aku bisa keluar dari perasaan yang lama, alhamdulillah.
perkenalkan dia adalah seseorang yang bisa mengubah perasaanku,
nama tengahnya adalah nama nabi pertama, yang melanggar larangan Allah dengan makan buah quldi. nama akhirnya adalah salah satu nama kampus terbaik di indonesia. untuk nama awalnya, aku tidak bisa mendeskripsikannya. itu nama panggilannya. nama yang unik menurutku.
sepertinya dia baik. kok sepertinya dhil? iya, aku belum pernah bertemu dengannya in real life.
semoga semesta mengizinkan aku untuk bertemu dengannya.
semua berawal dari aplikasi yang sering kali membuatku insekyur, instagram.
yaa dia menghubungiku dengan mengucapkan salam di dm instagramku.
masih terekam jelas "Assalamualaikum, dhila" lucu banget kalo diinget-inget.
sopan sekali ya anda 😂
saat itu perasaanku biasa saja. karena aku berniat untuk membantunya.
aku tidak mengenalnya in person, aku hanya tau dia di internet.
dia adalah temennya temenku saat di SD, SMP, dan SMA.
kebetulan dia juga kuliah di kota yang sama denganku.
dan secara tidak sadar, aku follow sosial medianya sejak 2015. lama sekali yaa.
aku pikir, chat di dm instagram akan selesai ketika dia sudah merasa terbantu.
aku membalas chat dengan "Okedee 👍" yang aku pikir berhenti sampai disitu.
tapi ternyataaa chat terus berlanjut sampai hari berikutnya.
aku jarang buka instagram, slow respon buat bales dm darinya.
yaaa, aku lebih sering membuka instagram di second account hehe.
kemudian tibalah saat "kasih nomer wa kek" aku mulai mencurigai sesuatu.
asli deh bener-bener takuuut.
takut kalo dia punya tujuan yang nggak baik ke aku.
takut banget dia punya misi yang membuatku terjebak dalam suatu keadaan yang aku nggak bisa menghindarinya. aku udah suudzon duluan. maaf yaa udah mikir jelek-jelek tentang kamu wkwkw.
mulailah chatting di aplikasi yang lain, whatsapp.
aku merespon biasa saja. aku tetap menjadi diriku sendiri.
berkenalan dengan bahasa inggris (kocak banget asli, kenapa deh gak jelas gitu wkwkw)
dan perasaanku masih sama, biasa saja.
lewat perkenalan itu, aku tau makanan kesukaannya, minuman kesukaannya, hobinya
dan kapan dia lahir.
and yessss, he is leo
sebenernya aku udah tau lamaaa banget tentang tanggal, bulan, dan tahun lahirnya.
dia pernah menuliskannya di bio instagramnya.
sering mengobrol di chat tapi yaa nggak tiap hari juga sih, membuatku sangat senang.
senang karena kali ini aku punya teman bercerita.
apalagi kalo ditanya, "gimana hari ini?" aku selalu semangat untuk berbagi cerita ke dia.
sampai suatu ketika, dia mengajakku ngobrol on the phone.
batinku, "ada apa nih? ngomongin apa nanti?"
aku mengiyakan ajakannya.
ngobrol on the phone berlangsung cukup lama.
sempat terputus, tapi kemudian nyambung lagi sampai lamaaa sekali.
ngobrolin banyak hal sama dia serru juga ya ternyata wkwkw
kalo diinget-inget kocak banget.
bisa-bisanya ngobrol sepanjaaaaang itu sama orang yang belum pernah ketemu irl.
dan hebatnya nih, kok dia tuh gada niatan buat nutup telpon duluan.
apa nggak panas tuh kuping dengerin aku ngoceh mulu? wkwkw
nyambung banget asli ngobrol sama dia tuh.
telpon ditutup ketika kita sama-sama berhenti lamaaa grgr keabisan topik wkwkw
setelah otp, aku menyesal.
kenapa aku cerita sepanjang itu ya?
dia nyaman nggak ya?
masih mau temenan sama aku nggak ya?
illfeel nggak ya?
aaaaa nyesel banget banget banget.
bagiku semua terjadi begitu cepat.
kejadian otp membuat perasaanku berubah.
yah kenapa nih
iya. aku menyukainya. aku menyukai dia.
rasa ini hadir tanpa rencana.
aku tidak mengerti. kenapa tiba-tiba begini?
aku suka mendengarkan dia bercerita.
aku suka dia mendengarkan aku bercerita.
aku suka dia merespon.
aku suka cara dia bercanda.
aku suka cara dia memujiku.
aku menyukai orang yang bahkan aku sendiri belum pernah bertemu dengannya.
it's just virtual feeling?
kek suka sama bayangan doang tau nggak sih, ah aku nggak suka sama diriku sendiri
kalo udah kekgini.
setelah otp yang lama sekali, aku dan dia nggak pernah chat lagi.
cukup lama. dan overthinking dimulai
"keknya dia udah nggak mau temenan lagi deh sama aku"
"mungkin nggak sefrekuensi kaliya?"
"mungkin dia cuman pengen tau aku anaknya gimana, terus nggak nyambung, akhirnya pergi"
"mungkin dia sudah menemukan apa yang dia cari dari aku. selesai. pergi deh"
udah nih, gini doang, yah perasaanku terlanjur berubah
aku mulai kesal sama perasaanku yang sudah nggak biasa lagi ke dia.
uring-uringan sendiri "kok dia nggak chat lagi ya?"
sampai tiba-tiba dia mengomentari story whatsappku.
harapan muncul.
aku semakin kesal dengan perasaanku sendiri.
dhil kenapa harus dia?
kamu tau nggak, dia nggak mungkin punya perasaan yang sama kayak kamu.
ketemu aja belum, boro-boro suka.
dia tuh cuman butuh temen ngobrol.
kenapa kamu jadi berharap?
heiii kamu tuh siapa?! temen virtual doang!
dia juga baik ke semuanya, bukan ke kamu aja!
aku dengan perasaanku yang sudah tidak biasa ini, sudah jarang ngobrol di chat.
kita akan mulai chat, jika salah satu diantara kita mengomentari story masing-masing.
kadang percakapan bisa panjang, kadang nggak. tapi seringnya sih nggak panjang hehe.
hari raya idulfitri tiba.
notifikasi henponku berbunyi, "dhila, minal aidzin wal faidzin ya" and he sent a picture.
oh yaAllah i'm soooo happy
percakapan cukup panjang kembali lagi, akhirnyaaaaa 😊
tapi semenjak momen lebaran itu sampai detik ini, dia jadi orang yang berbeda.
dia selalu mengakhiri percakapan di chat dengan tidak membaca pesanku.
membaca saja tidak, apalagi dibalas.
di sela-sela percakapan momen idulfitri, aku minta izin ngirim voice note untuknya karena aku ingin bercerita cukup panjang. aku malas mengetik waktu itu. tapi dia minta aku untuk telpon saja, dan aku mengiyakan.
aku senang karena aku berkesempatan untuk otp-an lagi.
dia berjanji akan menelepon setelah magrib.
dan ternyata telpon itu nggak ada sama sekali.
salahku yang terlalu berharap dan tidak berani mengkonfirmasi jadi atau nggak.
hari berikutnya, kuberanikan diri untuk bertanya kapan bisa telepon karena kemarin nggak jadi.
dia mengatakan kalau kemarin dia juga menungguku, tapi dia pikir nggak jadi, terus dia sibuk dengan pekerjaannya. batinku, "apa iya dia bener-bener nunggu? kok dia nggak chat aku ya, tanya gitu, dhil jadi telpon nggak? kok nggak gitu ya" aku ngomong sama otakku.
ya udah akhirnya nggak jadi telpon.
kemudian aku berani untuk bertanya lagi ke dia, dan lagi-lagi dia sibuk.
aku menyerah. sepertinya nggak akan ada lagi otp sama dia.
sampai akhirnya, dia komen di story instagramku dan mengatakan akan meneleponku nanti.
aku balas "Okeee" dan akhirnya jadi telepon deeeeh
aaaaaaaa super seneng 😆
percakapan panjaaaang dimulai, dan kali ini berbeda.
iya rasanya berbeda. dia langsung bertanya kepadaku "ya jadi mau cerita apa?"
kek gamau ngobrol gajelas lagi di awal-awal.
tapi aku maksa buat nggak langsung cerita dulu, akhirnya di-iya-in ngobrol gajelas hehe.
makasi ya.
dan untuk otp yang kedua ini, dia mengakhiri telepon karena ada gawean yang harus dia selesaikan.
aku merasa nggak enak dan mengganggu dia. aku bilang "maaf yaa"
setelah itu, aku menuliskan pesan untuknya.
tapi seperti yang aku bilang, dia hobi banget nggak baca pesanku dan tentu saja dia tidak membalasnya,
padahal dia online. inilah definisi online bukan buat bales pesanmu dhil haha
sakit kan? menyakiti hati diri sendiri ceeeeek 😂
aku semakin yakin bahwa dia sama sekali nggak punya perasaan yang sama denganku.
(ya emang nggak, makanya gausah ngarep!)
aku dan perasaan ini sekarang tbh bikin aku makin overthinking.
aaaaa kan dari awal cuman becandaan aja, iiiiih sebel -.-
kenapa perasaanku berubah sih
kenapa gabisa biasa aja kek awal chat di dm instagram?
yuk sadar diri yuk dia nggak punya perasaan yang sama kek kamu.
dia mungkin sudah menemukan yang lain, yang lebih baik dari kamu.
kamu bukan siapa-siapa, ketemu aja nggak pernah. gausah ngarep, stop!
kamu cuman follower di instagramnya
ya begitulah kira-kira percakapan hatiku dengan otakku.
aku minta Allah untuk dihilangkan saja perasaan ini.
aku nggak mau terus-terusan begini.
perasaan ini menyakiti diriku sendiri.
sebenernya ini bukan pertama kali dalam hidupku suka sama orang sesakit ini,
tapi kali ini aku sungguh nggak mau sakit hati lagi.
apaiya suka sama orang harus sesakit ini?
mungkin nggak, kalo orang yang disuka juga merespon dengan baik hehe.
terkadang yang merespon baikpun juga belum tentu punya perasaan yang sama.
ah cowo susah ditebak!
aku percaya semesta punya rencana mempertemukanku dengan dia.
nggak ada yang kebetulan di dunia ini.
mungkin semesta mau aku sama dia ya jadi temen aja
mungkin semesta mau aku punya temen cerita, meskipun dia dateng sebentar.
mungkin sekarang tugasku dan tugasnya sudah selesai sampai disini.
entahlah, pada detik ini aku sudah lama tidak menghubunginya.
akankah semesta mengizinkan kita bertemu lagi lebih lama di dunia maya atau bahkan di dunia nyata?
untuk kamu leo yang misterius,
semoga kamu selalu bahagia. semoga apa yang kamu inginkan tercapai. semoga kamu selalu dikelilingi hal-hal baik. semoga segala urusanmu dilancarkan dan dimudahkan. semoga kamu menemukan seseorang yang pernah kamu ceritakan ke aku. maaf aku pernah berbohong ke kamu, aku bilang itu bukan kamu, padahal sebenernya itu kamu. aku yakin kamu pasti lupa yang mana. nggak papa, aku terlalu berharap kamu inget tentang hal itu hehe. inilah definisi kamu ngetik pake tangan tapi aku bales pake perasaan wkwkw. makasih ya udah dateng di hidupku. terima kasih sudah menyelamatkanku dari perasaanku yang dulu. makasih udah dengerin, ngerespon, dan jadi temen yang baik buat aku. sekali lagi, makasih ya. makasih banyak. aku do'akan segala yang terbaik untukmu. kamu sama sekali nggak salah. ini bukan tanggung jawabmu. tenang saja, aku terus mencoba menghilangkan semua perasaan ini.
semoga kamu nggak baca yaa. kalopun baca sampe selesai,
semoga kamu nggak merespon apapun.
aku takut
:)
0 komentar